Pengertian First Mile, Middle Mile, dan Last Mile Delivery

Dalam dunia logistik, pengiriman barang bukan hanya sekedar memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga melibatkan serangkaian tahapan penting yang saling berkaitan.

Hal itu dilakukan untuk memastikan barang sampai ke tangan pelanggan dengan aman, tepat waktu, dan efisien.

Serangkaian tahapan penting tersebut diantaranya adalah first mile delivery, middle mile delivery, dan last mile delivery.

Jika anda masih belum familiar dengan ketiga tahapan ini, MUAT Cargo akan menjelaskan secara lengkap dari mulai pengertian, mengapa mereka penting, dan bagaimana mereka memengaruhi rantai pasok modern. Simak sampai habis!

Apa itu First Mile Delivery?

first mile, middle mile, dan last mile delivery mirip seperti lari estafet

Ketiga tahapan ini mirip seperti lari estafet, dan first mile delivery berperan sebagai pelari pertama yang memiliki pengaruh besar pada kedua pelari berikutnya.

First mile delivery adalah tahap awal dalam rantai logistik di mana barang diangkut dari tempat asal ke pusat distribusi pertama.

Coba bayangkan anda seorang pemilik toko online di Jakarta yang sedang memproses pembeli yang berlokasi di bandung. Saat barang yang dipesan sudah anda kemas dan kurir datang menjemput, itulah momen dimulainya first mile delivery. Barang tersebut lalu dibawa oleh kurir ke gudang logistik di Jakarta untuk diproses sebelum dikirim ke Bandung.

Efisiensi pada first mile delivery ini sangatlah penting, karena jika terjadi sedikit kesalahan atau keterlambatan saja bisa mempengaruhi tahapan berikutnya.

Maka dari itu dibutuhkan perencanaan matang serta eksekusi yang sangat baik pada tahap ini, seperti memastikan packing barang aman, pemilihan ekspedisi yang efisien, hingga koordinasi yang baik dengan mitra logistik.

Apa itu Middle Mile Delivery?

Berperan sebagai pelari kedua, middle mile delivery adalah tahap berikutnya setelah barang diproses di gudang awal. Pada tahap ini, barang “di-estafetkan” atau diangkut dari pusat distribusi di kota asal ke gudang yang lebih dekat dengan alamat tujuan.

Misalnya, barang jualan anda sudah masuk ke gudang ekspedisi di Jakarta. Setelah melewati penyortiran, barang akan dikirim oleh pihak ekspedisi ke gudang di Bandung. Nah, proses inilah yang disebut middle mile delivery.

Layaknya fungsi pelari kedua dalam lomba estafet, middle mile delivery harus bisa menjaga kestabilan efisiensi yang telah dilakukan pelari pertama (first mile delivery) agar kelancaran proses tetap terjaga hingga barang sampai ke tangan pelari terakhir (last mile delivery).

Tahap ini sangat bergantung pada keandalan mitra logistik. Jika manajemen gudangnya rapi dan sistemnya berjalan dengan baik, waktu pengiriman bisa jauh lebih cepat. Maka dari itu sangat penting untuk memilih mitra logistik yang andal agar rantai pasok tetap lancar tanpa hambatan.

Apa itu Last Mile Delivery?

Last mile delivery adalah tahap akhir pengiriman, yaitu saat barang dikirim dari gudang di kota tujuan ke alamat pembeli. Ibarat lomba lari estafet, ini seperti pelari terakhir yang membawa tongkat ke garis finish, yaitu rumah atau lokasi pelanggan.

Tahap ini sering dianggap sebagai yang paling menantang dan mahal dibanding first mile dan middle mile, karena melibatkan pengiriman dalam jumlah kecil ke banyak tujuan yang tersebar.

Namun, last mile delivery juga punya dampak terbesar terhadap kepuasan pelanggan. Sebab inilah satu-satunya tahap di mana kurir bertemu langsung dengan Anda sebagai konsumen. Di sinilah ekspektasi akan pengiriman cepat dan andal benar-benar diuji.

Mengapa Ketiga Tahap Ini Penting?

first mile, middle mile, dan last mile delivery saling bergantung dan membentuk tulang punggung rantai pasok. Kesalahan di salah satu tahap dapat menyebabkan efek domino, seperti keterlambatan pengiriman atau kerusakan barang, yang pada akhirnya memengaruhi kepuasan pelanggan.

Sebaliknya, optimasi di setiap tahap dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya.

Misalnya, jika proses pengemasan dan pengiriman awal (first mile) berjalan tepat waktu, maka barang bisa segera dipindahkan ke tahap berikutnya, yaitu middle mile. Hal ini membuat pengiriman terakhir ke alamat pembeli (last mile) juga jadi lebih cepat dan lancar.

Kesimpulan

Memahami first mile delivery, middle mile delivery, dan last mile delivery adalah kunci untuk mengelola rantai logistik yang sukses.

First mile adalah fondasi yang mempersiapkan barang untuk distribusi, middle mile adalah jembatan yang menghubungkan distribusi awal dengan akhir, dan last mile adalah tahap yang langsung memengaruhi pengalaman pelanggan.

Dengan mengoptimalkan setiap tahap, perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi tetapi juga memberikan layanan yang lebih baik kepada Anda sebagai pelanggan.

Dalam dunia yang semakin terhubung, logistik yang efektif adalah salah satu pilar utama kesuksesan bisnis.

Kebutuhan Logistik Lebih Efisien dengan MUAT Cargo

MUAT Cargo merupakan mitra logistik yang berpengalaman dan profesional di Indonesia yang siap membuat rantai pasok bisnis anda jauh lebih efisien.

Dengan menyediakan one stop solution untuk semua kebutuhan logistik anda, seperti layanan kargo, jasa trucking container, sewa gudang, hingga ekspor impor.

Telah dipercaya oleh Wings Group, Ramayana, Mayora, Garuda Indonesia, dan berbagai brand ternama di Indonesia sebagai mitra logistik andalan. Klik tombol dibawah ini untuk terhubung dengan kami.

ID/EN/CHN

Halo Sobat MUAT!

Silakan isi formulir di bawah ini untuk terhubung ke Call Center Muat Cargo.

Cek Tarif