Apa itu CIF? Ini Pengertian dan Cara Hitungnya
- Farrel Hadinata
Dalam dunia ekspor impor, pemilihan metode transaksi dan pengiriman merupakan aspek yang sangat penting, dan CIF adalah salah satu metode yang paling sering digunakan.
Lalu apa itu CIF? Pembahasan mengenai pengertian hingga cara menghitung CIF akan dibahas secara lengkap pada artikel ini. Simak sampai habis!
Daftar Isi
Pengertian CIF
CIF adalah singkatan dari Cost, Insurance, Freight yang juga merupakan salah satu istilah Incoterms dalam ekspor maupun impor.
Pada metode CIF, pihak penjual (eksportir) bertanggung jawab atas tiga macam biaya, yaitu:
- Cost: biaya barang pesanan;
- Insurance: biaya asuransi untuk melindungi barang dalam pengiriman dari risiko kerusakan ataupun kehilangan; dan
- Freight: biaya pengiriman barang dari pelabuhan kota asal ke pelabuhan kota tujuan.
Sederhananya, segala biaya yang dibutuhkan untuk mengirim barang sampai ke pelabuhan tujuan dalam metode CIF adalah pihak penjual.
Tetapi pada saat barang sudah naik ke kapal di pelabuhan asal, risiko kehilangan dan kerusakan pengiriman sudah beralih sepenuhnya ke pihak pembeli (importir).
Jadi jika terjadi sesuatu setelah kapal diberangkatkan dari pelabuhan asal, pihak penjual sudah terbebas dari tanggung jawab.
Kelebihan dan Kekurangan CIF
Kelebihan:
- CIF adalah metode yang sangat memudahkan pihak pembeli karena sebagian besar urusan pengiriman diurus oleh pihak penjual;
- Penjual terhindar dari risiko kerusakan atau kehilangan barang karena tanggung jawab penjual hanya sampai barang naik ke kapal;
- Barang pesanan pembeli akan lebih terjamin karena telah dilindungi oleh asuransi; dan
- Penjual bisa menaikkan nilai harga barang agar bisa meng-cover biaya pengiriman dan asuransi.
Kekurangan:
- Biaya yang harus ditanggung oleh penjual cukup mahal;
- Pembeli tidak memiliki kuasa dalam memilih jasa pengangkut sehingga kualitas pengiriman bergantung pada pembeli; dan
- Dana yang dibutuhkan untuk metode CIF ini lebih besar dibanding metode transaksi yang lainnya.
Kapan Harus Menggunakan CIF?
CIF adalah metode transaksi yang bisa menguntungkan baik dari sisi penjual maupun pembeli. Untuk penerapannya anda bisa menggunakan metode CIF ketika:
- Pihak pembeli (importir) menginginkan proses pengiriman internasional yang lebih simple karena semua diurus oleh pihak penjual (eksportir);
- Transaksi terhadap barang yang memiliki nilai yang cukup tinggi sehingga membutuhkan perlindungan asuransi;
- Pengiriman dilakukan melalui jalur laut.
Perbedaan CIF dan FOB
CIF dan FOB merupakan dua istilah Incoterms yang paling sering digunakan dan mempunya kemiripan. Meskipun begitu, kedua istilah ini tetap saja berbeda, berikut adalah perbedaannya:
| Aspek | CIF | FOB |
|---|---|---|
| Tanggung Jawab Penjual | Biaya, asuransi, dan pengiriman hingga pelabuhan tujuan | Hanya sampai barang naik ke kapal di pelabuhan asal. |
| Risiko Beralih | Saat barang naik kapal di pelabuhan asal | Saat barang naik kapal di pelabuhan asal |
| Biaya Pengiriman | Ditanggung oleh Penjual | Ditanggung oleh Pembeli setelah barang naik ke kapal |
| Asuransi | Wajib disediakan penjual | Tidak wajib, tanggung jawab pembeli jika ingin asuransi |
Cara Hitung Biaya CIF
Cara menghitung biaya yang harus dikeluarkan pada metode CIF adalah sebagai berikut:
RUMUS PERHITUNGAN CIF
CIF = Harga Barang + Biaya Asuransi + Biaya Pengiriman
Sebagai contoh, jika harga barang $5000, biaya asuransi $500, dan biaya pengiriman $300, maka perhitungannya adalah 5000 + 500 +300 = $5800.
Maka biaya yang harus dikeluarkan oleh pembeli jika menggunakan metode CIF adalah sebesar $5800.
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan lengkap seputar metode CIF bagi anda yang ingin melakukan ekspor impor.
Muat Cargo menyediakan layanan customs clearance bagi anda yang ingin proses ekspor impor lebih mudah dan cepat, dan dapat membantu anda untuk memperluas jangkauan pasar hingga ke pasar internasional.
Gunakan layanan customs clearance dari Muat Cargo dengan klik tombol dibawah ini!
